Oleh Sardono
Syarief
Sejak hidup serumah dengan keluarga Pak
Arif, nasib Bu Maya berangsur membaik. Ia yang semula berbaju dua tiga setel,
sekarang lebih dari sepuluh setel yang dimiliki. Ia yang semula tidak memiliki
seuntai kalung, gelang, dan cicin emas, sekarang pun ia memiliki. Begitu pula
dengan Arini, anaknya.
Gadis kecil yang semula sering murung, kini hilang sudah sikap murungnya.
Anak itu lincah, riang, murah senyum,
ramah, sopan lagi penurut pada semua perintah dan nasihat orang tuanya kembali.
Hidup mereka kini benar-benar telah berubah. Semua itu berkat pekerjaan yang
diberikan Pak Arif. Betapa tidak senang, bila dalam sehari Bu Maya dapat
mengantongi penghasilan bersih seratus ribu rupiah? Upah sebesar itu diperoleh
dari gesitnya Bu Maya dalam menjahit sepuluh potong baju orang dewasa. Apa lagi
Bu Maya orangnya mampu menyelesaikan jahitan lebih dari jumlah tadi. Tidakkah
penghasilan Bu Maya akan bisa lebih dari seratus ribu rupiah dalam waktu
sehari?