SELAMAT DATANG DI BLOG GURU BELAJAR MENGARANG

Rabu, 27 Juni 2012

Puisi-puisi Sardono Syarief



P A S R A H

kepadaMu aku pasrah
hai, Penguasa arah
dari segala sesat
dan maksiat

kepadaMu aku pasrah
hai, Pemilik hujan
dari belenggu haus dan
lapar berkepanjangan

kepadaMu aku pasrah
hai, Mahatahu
dari setiap kebutatulian
mata dan telingaku

kepadaMu  aku pasrah
hai, Illahi
dari awal hidup
hingga akhir mati nanti
pekalongan, 2007


DALAM DZIKIRKU

Allah,
dalam dzikirku
masih patutkah aku
menyebutnyebut asmaMu
karna sering sujudku
tak tepat waktu?

Allah,
dalam dzikirku
masih bisakah aku
memohon maafMu
karna sering firmanMu
takdapat kukaji dengan merdu
setiap waktu?
pekalongan, 2007

PADA AKHIRNYA


pada akhirnya kitapun bakal bertemu
jadi Satu
meski mulanya tak saling tahu

pada khirnya kitapun bakal sama
tak berdaya
meski mulanya gagah perkasa
hidup bergelimang harta
tak peduli sesama
bahkan tega mengisap darah si miskin papa

pada akhirnya kitapun harus tunduk
pada semua petunjuk
mau dicincang apa dicambuk
ditendang apa diaduk
pekalongan, 2007

N G E R I

berdiri sendiri di kuburan ini
demikian sunyi
gemerisik reranting
terpelanting
menambah mencekam hati
akh, betapa ngeri
bila kelak aku Kaupanggil sendiri
ke mari!
pekalongan, 2007

MENGAJI

Dengan alifbataMu
Ingin kubasuh dosa
Yang telah pekat
Membalut jasad

Dengan alifbataMu
Ingin aku pulang
Dengan tenang


dengan alifbataMu
sampai kapan di sini
aku menunggu?
pekalongan, 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan masukkan komentar Anda dengan sopan dan tidak berbau SARA.